Didalam membuat pantun kita mesti dituntut untuk mentaati seluruh kaedah perpantunan semisal abab dan bunyi rima yang beraturan. Akan tetapi hal seperti itu tidak dipermalahkan disebabkan akhir-akhir ini bermunculan kaedah jenis baru yang lebih modern, karena pantun dapat dibuat dengan sesuka hatinya. Hal tersebut berlaku terutama didalam pembuatan pantun lucu teka-teki nasehat agama.
Pantun Nasehat
Naik ke bukitt membeli lada
Lada sebijii dibelah tujuh
Apanya sakitt berbini janda
Anak tirii boleh disuruh
Jauh dimataa, dekat dihati
Jauh di hatii, dekat dimata
Jauh dekat tujuhh ratus perak.
Ada apaa diseberangg itu
Mentimun busuk dimakann kalong
ada apaa diseberang ituu
Bujang bungkukk gadis belong
Sakit kakii ditikam jeruju
Jeruju adaa didalam paya
Sakit hatii memandang susu
susu ada dalamm kebaya
Ada buah manggiss
Ada juga buahh anggur
Awalnya romanntis
Pas tekdungg malah kabur
Jangan takutt
Jangan khawatirr
Itu kentutt
Bukan petirr
Jalan-jalan ke koota arab
Jangan lupaa membelii kitab
Cewek sekarang tidakk bisa diharap
Bodi bohaii betis berkurap
Elokk berjalan kota tua
Kiri kanan berbatangg sepat
Elok berbini orangg tua
Perutt kenyang ajarann dapat
Buah nanas, buah bengkoangg
Buah Jambu, buah kedondongg
Ngerujakkk dooonggg.
Senangis letak ditimbangann
Pemulut kumbangg pagi-pagii
Menangis katakk di kubangann
Melihat belutt terbang tinggi.
Anak hinduu beli petola
Beli pangkurr dua-duaa
Mendengar kucing berbiolaa
Duduk termenungg tikus tua.
Jalan-jalan kee kota Sumedangg
Ada kambingg makan rumput.
Anak-anakk pada senangg
Melihat banci bergoyangg dangdut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar